Bagi Anda yang pernah berkunjung di
kawasan dataran tinggi Dieng, baik yang masuk wilayah Banjarnegara
ataupun yang berada di kawasan Wonosobo, Jawa Tengah, selain melihat
pemandangan indah dengan hawa sejuknya, pasti juga sering melihat banyak
tumbuhan yang mirip dengan pohon pepaya. Pohon dengan batang dan daun
yang mirip pepaya itu menumbuhkan buah yang disebut “carica.’
Memang banyak yang menyangka kalau jenis
pohon yang tumbuh di kawasan Dieng itu adalah pepaya, apalagi jika
melihat kontur buah yang juga tak jauh berbeda dengannya, tentu tak
begitu heran melihatnya. Akan tetapi ketika buah ‘carica’ tersebut telah
dikemas dan siap disantap, banyak orang akan menanyakan jenis buah
tersebut.
Apa itu carica?
Carica adalah sejenis buah pepaya yang pohonnya hanya bisa tumbuh dan berkembang di beberapa tempat tertentu dunia ini, salah satunya yaitu didataran tinggi Dieng. Jenis pohon carica ini, dari akar, batang pohon, hingga daunnya memang serupa dan sama persis dengan pohon pepaya, bahkan daunnya juga sama-sama pahit rasanya.
-
Secara Kasat Mata
Ada yang unik pada bentuk dan jenis buah
carica, karena secara kasat mata, carica serupa dengan kakao (cokelat),
namun tak jauh pula dengan wujud pepaya, sementara jika dikupas isinya
persis seperti isi markisa. Sementara dari rasanya, carica memiliki cita
rasa tersendiri, yaitu ada rasa mangganya, ada rasa nanasnya, namun
juga ada rasa apelnya.
-
Carica Kupas
Ketika diamati, carica nampak seperti kakao, namun sewaktu buah carica telah dikupas, wujudnya tak jauh bebeda dengan
kupasan pepaya ataupun kupasan mangga, dan ketika dibelah maka akan
biji buah carica akan jelas terlihat jauh berbeda bila dibandingkan
dengan biji buah pepaya, karena justru bentuknya lebih menyerupai biji
buah markisa.
Nah, yang perlu diketahui, jika kita
mengonsumsi carica kemasan instan siap konsumsi, baik cup ataupun botol,
maka bahan air dalam kemasan itu sebenarnya adalah juga air yang
berbahan isi biji carica tersebut.
-
Jangan Dikonsumsi Tanpa Diolah!
Carica memang enak dan nikmat, namun
jangan sesekali mengonsumsinya sebagaimana buah markisa ataupun pepaya,
dikonsumsi setelah masak di pohon. Lain dari itu, untuk mengonsumsi buah
carica masih dibutuhkan olahan khusus, misalnya dibikin manisan ataupun
sirup, karena jika tak diolah, carica akan menjadi penyebab rasa gatal
di lidah dan bibir. Bagi yang tak mau repot, saat ini telah banyak
carica instan dalam kemasan yang siap konsumsi, sebagaimana kemasan ‘peach’ yang ada di hotel serta restoran.
Asal-usul Buah Carica
Buah carica (karika) yang memiliki nama latin Carica pubescens atau Carica candamarcensis sejatinya merupakan tanaman asal dari daratan Amerika Selatan, yang awalnya didatangkan oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda, yaitu sekitar tahun 1890 atau akhir abad ke-19.
Selain merupakan tanaman yang tumbuh di
kawasan dataran Andes, yaitu dataran tinggi yang membentang antara
Panama hingga Bolivia, carica juga tumbuh subur di beberapa pegunungan
Kolombia ataupun Ekuador. Selanjutnya selain dikembangkan di dataran
tinggi Dieng, ada upaya para ahli untuk mengembangkannya di daerah lain Nusantara , hanya saja sampai saat ini baru area dataran Ranupane yang bisa dijadikan tempat pengembangannya.
Di selain dua tempat itu, yaitu Dieng
dan Ranupane, bibit carica sejatinya tetap bisa tumbuh subur, namun buah
yang muncul cenderung menjadi buah pepaya. Oleh karenanya para ahli
tetap memelajari kemungkinannya agar bisa dikembangkan di tempat lain.
Hal ini mengingat buah carica ini laksana mutiara alami yang rasanya
nikmat dan bisa menjadi komoditi handal.
Dilihat dari sisi ekonomi, tentu saja
para petani dan juga pelaku industri carica bakal memperoleh nilai
tambah. Begitu pula ketika dilihat dari segi kesehatan, ada banyak
manfaat yang bisa diambil dari kandungan vitamin dan ezim pada buah
carica ini.
Zat & Vitamin Pada Carica
Mengonsumsi buah carica sangat baik bagi
kesehatan, karena ada banyak kandungan serat alami pada carica yang
bermanfaat bagi kebugaran tubuh. Sebagai contoh selain vitamin C, ada
kandungan Flatonoid yang memiliki zat anti kanker di dalamnya.
Enzim papain yang terdapat pada
carica juga merupakan zat yang mampu memecah serat makanan sisa
sehingga memudahkan kita saat buang air besar. Begitu pula dengan enzim caricaksantin
yang terkandung pada buah carica juga mampu menghambat pembentukan
“Violaksantin Empedu” sehingga pengaruh asam lambung pada tubuh bisa
terkurangi sebab carica mampu mereda “sifat asam” yang terdapat pada
lambung. Bukan itu saja, carica juga mampu mengatasi sakit nyeri pada
punggung karena mengandung enzim khimopapain.
Kandungan lain yang bisa dijumpai pada buah istimewa
bernama carica ternyata sangat banyak, selain yang telah disebutkan di
atas ada pula kandungan glicopeptidase, lisosim, kalium, magnesium, dan
masih banyak lagi kandungan yang sangat bermanfaat bagi tubuh.Sumber : wikipedia.org
0 komentar:
Posting Komentar