Sabtu, 13 Desember 2014

Daftar Ongkos Kirim Pahala Express

Berikut ini adalah tabel daftar Harga ongkos kirim menggunakan pahala express


NB : Untuk saat ini kami hanya bisa melayani pengiriman untuk wilayah Pulau Jawa dan Bali

Manisan Carica Di Jual Di Car free Day

Manisan Carica Bisa Di Dapatkan Waktu Acara Car Free Day Di Jakarta



Untuk memanjakan consumen manisan carica dijakarta dan sekitarnya, sekarang manisan carica bisa anda dapatkan waktu berolahraga lari pagi pada acara Car Free Day di sepanjang Jl. sudirman sampai monas, posisi kami dalam menjual manisan carica berada tepat di depan patung Jendral Sudirman arah Setiabudi,Hal ini untuk mempermudah penggemar manisan carica dalam mendapatkannya, serta untuk memperkenalkan dan memperluas jaringan penjualan kami. selain di berjualan di Car Free Day kami juga melayani pembelian secara Online,COD dan delivery untuk area jakarta pusat,jakarta barat, dan jakarta selatan.

So tunggu apalagi bagi anda yang suka berolahraga dan menyukai manisan carica dari pegunungan dieng wonosobo, mampir ke lapak kami yang berada di depan patung Jendral Sudirman.   













Jumat, 12 Desember 2014

Manfaat Manisan Carica Dan Asal Usul Manisan Carica

APA ITU CARICA?

Kota Wonosobo yang terletak kurang lebih 120 kilometer dari Semarang sebagai ibukota propinsi, memang menyimpan banyak potensi wisata, baik wisata alam maupun wisata boga. Wisata alam yang dapat dikunjungi antara lain Candi Hindu Pendawa Lima yang dibangun pada abad kesembilan, kawah Dieng yang sampai sekarang masih aktif, Telaga Warna dan Telaga Balaikambang. Selain itu kita juga bisa menemui anak-anak berambut gimbal sejak lahir.

Sedangkan wisata boga yang ditemui juga tak kalah menarik. Di sana kita bisa menemui berbagai camilan khas Wonosobo seperti kacang koro, kripik jamur, dendeng, bahkan purwaceng (Pimtinella pruacen), yang dikenal sebagai obat kuat (viagra) lokal. Kemudian yang paling khas di Wonosobo adalah Carica. Carica adalah buah semacam pepaya, yang disajikan dalam campuran sirup, dan dikemas dalam botol serupa botol selai.

Buah carica masuk dalam keluarga pepaya. Bedanya, jika pepaya biasa lebih dikenal sebagai tumbuhan tropis yang memerlukan banyak panas dan matahari, maka carica termasuk keluarga pepaya yang hanya bisa tumbuh di tempat tinggi, memerlukan temperatur yang cukup dingin, dan banyak hujan. Kondisi tersebut sangat cocok dengan iklim Dataran Tinggi Dieng di Wonosobo. Nama latin buah carica ini adalah Carica Pubescens atau Carica Candamarcensis, atau kadang dikenal sebagai Mountain Papaya, atau di antara penduduk setempat dikenal sebagai gandul Dieng.

APA MANFAAT BUAH CARICA?

1. Mengandung berbagai jenis enzim, vitamin dan mineral. Malah kandungan vitamin A-nya lebih banyak daripada wortel, dan vitamin C-nya lebih tinggi daripada jeruk. Kaya pula dengan vitamin B kompleks dan vitamin E.

2. Mengandung enzim papain. Enzim ini sangat aktif dan memiliki kemampuan mempercepat proses pencernaan protein. Mencerna protein merupakan problem utama yang umumnya dihadapi banyak orang dalam pola makan sehari-hari. Tubuh mempunyai keterbatasan dalam mencerba protein yang disebabkan kurangnya pengeluaran asam hidroklorat di lambung.

3. Kadar protein dalam buah pepaya tidak terlalu tinggi, hanya 4-6 gram per kilogram berat buah. Tapi jumlah yang sedikit ini hampir seluruhnya dapat dicerna dan diserap tubuh. Ini disebabkan enzim papain dalam buah pepaya mampu mencerna zat sebanyak 35 kali lebih besar dari ukurannya sendiri. Daya cerna terhadap protein ini mengingatkan kita untuk lebih cermat memilih makanan, Bahwa makanan yang mengandung protein tinggi belum tentu bisa bermanfaat bagi tubuh. Yang penting adalah mudah atau tidaknya protein itu diserap tubuh.

4. Papain bisa memecah protein menjadi arginin. Senyawa arginin merupakan salah satu asam amino esensial yang dalam kondisi normal tidak bisa diproduksi tubuh dan biasa diperoleh melalui makanan seperti telur dan ragi. Namun bila enzim papain terlibat dalam proses pencerbaan protein, secara alami sebagian protein dapat diubah menjadi arginin. Proses pembentukan arginin dengan papain ini turut mempengaruhi produksi hormon pertumbuhan manusia yang populer dengan sebutan human growth hormone (HSG), sebab arginin merupakan salah satu sarat wajib dalam pembentukan HGH. Nah, HGH inilah yang membantu meningkatkan kesehatan otot dan mengurangi penumpukan lemak di tubuh. Informasi penting lain, uji laboratorium menunjukkan arginin berfungsi menghambat pertumbuhan sel-sel kanker payudara.

5. Papain juga dapat memecah makanan yang mengandung protein hingga terbentuk berbagai senyawa asam amino yang bersifat autointoxicating atau otomatis menghilangkan terbentuknya substansi yang tidak diinginkan akibat pencernaan yang tidak sempurna. Tekanan darah tinggi, susah buang air besar, radang sendi, epilepsi dan kencing manis merupakan penyakit-penyakit yang muncul karena proses pencernaan makanan yang tidak sempurna. Papain tidak selalu dapat mencegahnya, namun setidaknya dapat meminimalkan efek negatif yang muncul. Yang jelas papain dapat membantu mewujudkan proses pencenaan makanan yang lebih baik.

6. Papain berfungsi membantu pengaturan asam amino dan membantu mengeluarkan racun tubuh. Dengan cara ini sistem kekebalan tubuh dapat ditingkatkan.

7.Mempercepat pencernaan karbohidrat dan lemak. Enzim papain mampu memecah serat-serat daging, sehingga daging lebih mudah dicerna.

8. Memiliki sifat antiseptik dan membantu mencegah perkembangbiakan bakteri yang merugikan di dalam usus. Membantu menormalkan pH usus sehingga keadaan flora usus pun menjadi normal.

9. Papain terbentuk di seluruh bagian buah, baik kulit, daging buah, maupun bijinya.

1 . Buah yang masih mengkal atau separuh matang memiliki kandungan nutrisi yang lebih tinggi dari buah matang. Namun wanita yang ingin memiliki anak atau sedang hamil dilarang mengonsumsinya, karena buah mentah dan mengkal mempunyai efek menggugurkan kandungan. Karena efek yang satu ini, di berbagai negara, seperti Papua Nugini dan Peru, pepaya digunakan sebagai alat kontrasepsi. Saran untuk wanita hamil, bila ingin mendapatkan khasiat pepaya, makanlah buah yang sudah matang saja.

- Kandungan karoten dan Vit C dan flafonoid dapat berfungsi sebagai zat anti - kanker
- Mngandung kalikum dan magnesium ( mineral yang dibutuhkan tubuh)
- Mengandung enzim papin yang berfungsi memecah serat makanan sisa sehingga mempermudah Buang Air Besar (BAB.

Kamis, 11 Desember 2014

Asal Dari Manisan Carica Khas Dataran Dieng

Meski butuh iklim khusus, tanaman buah Carica ini sebenarnya mudah ditanam dan dipelihara. Umurnya bisa sampai 20 tahun lebih. Buahnya manis dan  bisa diolah menjadi sirup atau manisan yang berdaya jual tinggi.
Pernahkah Anda mendengar atau melihat buah Carica? Bila belum, mungkin komentar Anda akan sama seperti jawaban Nurhayati (39), seorang ibu rumah tangga yang tinggal di  Bekasi, saat Info PDN mencoba bertanya kepadanya untuk mengecek sejauh mana buah ini dikenal oleh rakyat Indonesia.
“Itu buah apa, Mas? Saya baru dengar,” ujar  ibu tersebut. Ya, mungkin Anda termasuk orang yang belum pernah melihat, atau mendengar sekalipun soal buah ini. Padahal, buah sejenis pepaya ini sudah dibudidayakan secara massal di Wonosobo sejak tahun 1980-an lalu. Bahkan, saat ini produk-produk hasil olahan dari buahnya, seperti sirup dan manisan Carica, sudah mulai ramai menyapa sejumlah supermarket dan minimarket di ibukota dan beberapa kota besar di Indonesia.
Buah yang bernama latin Carica Pubescens atau Carica Candamarcensis ini adalah berasal dari keluarga pepaya. Bentuknya hampir sama, meski agak sedikit tambun dan lebih kecil. Warnanya juga kehijau-hijauan bila masih muda, dan kekuning-kuningan bila sudah matang. Yang beda, buah carica tidak bisa langsung dimakan seperti pepaya, tapi harus diolah dulu dengan proses khusus. Sebab, dagingnya mengandung banyak getah, sehingga agak pahit dan bisa membuat tenggorokan gatal.
Meski demikian, bila sudah diolah,  buah carica ini menawarkan banyak kenikmatan. Untuk bijinya, rasanya sangat manis dan bahkan tak perlu diolah, alias bisa langsung disesap. Namun, kalau mau diolah menjadi syrup akan terasa lebih segar lagi. Adapun dagingnya,  akan lebih lezat, segar dan manis daripada buah pepaya bila sudah menjadi manisan.
Soal pengembangbiakan, tanaman Carica sebenarnya mudah sekali dibudidayakan. Penanaman dan pemeliharaannya tak sulit. Namun, buah yang juga dikenal dengan Mountain Papaya ini memang hanya mau tumbuh di tempat tinggi (sekitar 1.750 s/d 2000 m di atas permukaan laut) yang memiliki temperatur cukup dingin dan banyak hujan.  Ini jelas beda dari buah pepaya yang malah memerlukan banyak panas dan matahari.
Di Indonesia, sampai saat ini, memang baru daerah dataran tinggi Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah, yang terbukti  potensial dan cocok untuk menanam buah Carica ini.  Sentranya adalah di Desa Sembungan, Kecamatan Dieng. Di desa yang kono merupakan desa tertinggi di Jawa Tengah ini hampir semua warganya menanam buah Carica. Setiap petani rata-rata memiliki 3000 pohon carica dengan luas lahan sekitar setengah hektar. Dari jumlah pohon itu, sekali panen bisa  menghasilkan 4-5 kuintal buah.
Memang, belum ada penelitian yang berhasil menelusuri asal usul tanaman buah Carica ini masuk ke Indonesia, apalagi ke Dieng. Ada yang bilang, tanaman yang kabarnya berasal dari Mexico ini pertama kali di bawa dan ditanam di pegunungan Dieng oleh seorang ahli pertanian dari Australia. Adalagi yang yakin bahwa tanaman ini sudah ada sejak berpuluh tahun yang lalu.
Terlepas dari itu semua, yang pasti tanaman ini baru mulai  dimanfaatkan di Wonosobo sejak tahun 1980-an. Dan belakangan, Pemkab Wonosobo pun berani mendeklarasikan buah yang akrab disebut Gandul Dieng oleh warga setempat ini sebagai buah khas Wonosobo.
Fakta di atas tidak menutup kemungkinan bahwa buah ini juga bisa dikembangkan di daerah-daerah lain. Apalagi, di Indonesia ini banyak sekali daerah berdataran tinggi. Upaya untuk itu perlu dilakukan. Pasalnya, selain produk-produk olahannya bernilai ekonomi tinggi, tanaman buah ini juga tak sulit ditanam bila sudah mendapatkan tempat dan iklim yang cocok.
Kata orang Dieng, menanam Carica itu seperti menanam singkong. Tinggal ditancapkan ke tanah sudah bisa tumbuh sendiri tanpa perlu memberi pupuk atau menyiramnya dengan air secara teratur dan berkala. Memang, kalau mau hasil yang bagus bisa juga diberi pupuk kompos atau pupuk organic setiap 6-12 bulan sekali.
Para petani di Dieng umumnya menanam buah Carica ini  di pematang kebun mereka, sebagai penambah penghasilan atau untuk sekedar konsumsi sendiri saja. Musim panen buah ini biasanya di bulan juni – Juli,  atau menjelang musim kemarau. Dari setiap pohon carica itu, berdasarkan pengalaman petani Dieng bisa menghasilkan sekitar 10-20 Kg buah.
Banyak khasiat dan laku diekspor
Oleh masyarakat Wonosobo, buah ini juga dijuluki “si buah rudal”. Pasalnya, bentuknya seperti rudal; memiliki lima sudut memanjang dari pangkal ke ujung. Adapun panjang rata-rata satu buah Carica adalah sekitar 7-15 cm dan diameter 3-8 cm.
Selain bentuknya unik, rasanya  segar dan nikmat bila sudah diolah, ternyata buah ini juga mengandung banyak khasiat bagi kesehatan. Di sejumlah negara, buah ini dipercaya bisa menyembuhkan banyak penyakit, seperti arthiris, reumatik, dan memperlancar BAB. Bahkan, di Filipina dan Mexico buah ini sudah diolah menjadi obat untuk penyakit asma dan infeksi pernapasan; di Australia untuk penyakit kanker; di Honduras, Panama, dan Trinidad untuk penyakit konstipasi dan laksatif; di Afrika biasa digunakan untuk penyembuhan penyakit sipilis; sedang di Ghana dan Nigeria, carica bermanfaat untuk penyakit tumor.
Karena besar khasiat dan manfaatnya itulah permintaan terhadap buah carica ini cukup besar, terutama untuk ekspor.  Menurut Disperindag Wonosobo, permintaan buah carica dari  Timur Tengah saja bisa mencapai 2 kontainer setiap minggunya. Peluang ini masih belum bisa dipenuhi oleh Wonosobo dikarenakan keterbatasan lahan. Dengan demikian, perlu adanya tenaga-tenaga kreatif yang berani mencoba mengembangkan dan membudidayakan tanaman buah ini daerah-daerah lain yang setype dengan dataran tinggi Dieng.
Untuk diketahui, harga carica di Wonosobo saat ini berkisar Rp 4.500 hingga Rp 5.000/kg. Dan biasanya, tanaman ini berbuah dan bisa dipanen 2 kali dalam seminggu setelah setahun ditanam. Nah, coba hitung berapa pendapatan yang akan Anda peroleh dengan budidaya ini? Luar biasa bukan?
Segarnya Keuntungan Dari Produk Olahan Carica
Selain berkhasiat, buah carica ternyata memiliki sensasi rasa yang eksotik bila sudah diproses menjadi sirup, manisan,  dodol dan wajik. Nah, di daerah Wonosobo saat ini terdapat sekitar 20  produsen rumahan, yang khusus mengolah buah carica menjadi sirup atau manisan. “Rata-rata para produsen di sini, mampu memproduksi hingga 1000 botol sirup carica tiap harinya,” ujar Andre Soesatyo, pemilik Golden Carica saat diwawancarai via telepon, Rabu (8/8/2012) lalu.
Meski begitu, kata dia, jumlah itu tetap saja masih belum dapat memenuhi permintaan konsumen. Kurangnya supply buah carica dari petani-petani sekitar, menjadi kendala sendiri bagi Andre dan produsen rumahan lainnya. Saat ini, dalam sehari Andre biasa membeli 80 kg hingga 100 kg buah carica masak dari petani.
Dari segi harga, sirup/manisan buah carica ini tidak lah terlalu mahal. Cukup dengan uang Rp 10.000-Rp 15.000, Anda sudah dapat meneguk segarnya sirup carica. Selain itu menurut Andre, pesanan sirup carica pun banyak datang dari daerah lain semisal, Surabaya, Malang, Jogyakarta, dan bali. Biasanya harga 1 botol sirup carica bisa mencapai Rp 25.000 di daerah tersebut. “Rasanya enak dan segar, mungkin itu yang membuat sirup carica ini semakin banyak diincar pembeli,” imbuhnya.
Dalam proses pembuatan hingga menjadi sirup/manisan carica, harus melalui beberapa tahapan. “Prosesnya cukup panjang, dari mulai pengupasan sampai dengan pembuatan sirup buahnya.  Apa lagi buah ini banyak getahnya, jadi harus berkali-kali dibersihkan,” tutur pengusaha mudah yang saat ini masih menimba ilmu di Universitas Sains Al-Qur’an, Wonosobo, Jawa Tengah ini.
Sirup buah carica pun terkenal mampu bertahan lama, tentu saja tergantung dengan kemasannya. Buah carica yang dikemas dalam botol terbukti mampu bertahan hingga 2 tahun. Sedangkan apabila dikemas dalam cup, sirup dapat bertahan hingga 6 bulan lamanya. Tentu saja, dengan catatan kemasan tersebut tidak rusak.
Ke depannya, Andre mengharapkan bahwa pertumbuhan volume komoditi buah carica ini akan semakin berkembang. Hal ini menurut Andre didasari karena selain memiliki nilai ekonomi, buah carica juga dapat mengurangi erosi atau kerusakan pada lahan di dataran tinggi Dieng. Sebagai bukti, terdapat 30 ribu lebih tanaman carica yang sudah mulai banyak ditanam di Desa Karang Tengah, Kecamatan Batur Wonosobo. Selain itu, di beberapa daerah seperti Malang dan Jogjakarta tanaman carica sudah mulai dikembangkan. Ini adalah sebuah peluang. Manisnya budidaya dan bisnis buah carica telah menyapa kita, maka siapkah kita menyambutnya?

Sumber : http://ditjenpdn.kemendag.go.id

Cara Membuat Manisan Carica Khas Dataran Dieng

Sekedar share saja mas/mbak berow, silahkan disimak...:)
langkah pertama, Anda pergi ke pasar, kemudian beli buah manisan carica, atau disebut juga pepaya/gandul Dieng. Manisan carica Resep Minuman Khas Dieng tentu sudah  pernah Anda minum kan? minuman berbahan dasar sejenis tanaman pepaya dengan rasa yang manis. Masyarakat dataran tinggi dieng memanfaatkan untuk diolah menjadi minuman khas dieng yaitu manisan carica.

Bahan Utama :
2 kg buah carica yang sudah matang kupas
1 kg gula pasir (sesuai selera)
3 lt air

Cara Membuat Manisan Carica :
1. Buah carica yang sudah dikupas belah jadi dua lalu keluarkan bijinya. Letakkan biji carica dalam satu
     loyang beri air kurang lebih 1 lt lalu masak sampai mendidih dan matikan.
2. Sambil menunggu air biji carica agak dingin, potong-potong daging buah carica sesuai selera. Setelah
     itu saring air rebusan biji carica sambil diremas-remas sehingga sari buahnya ikut tersaring,
     tambah air sedikit-sedikit sampai biji terlihat bersih.
3. Masukkan sisa air, gula, dan daging buah carica kemudian masak kembali sampai mendidih lalu matikan.
4. Tunggu sampai dingin dan manisan carica siap diminum.

Sumber : http://najabagus.blogspot.com

Selasa, 09 Desember 2014

Sirup Manisan Carica Oleh-oleh Khas Dieng yang Terus Diburu Wisatawan

Di Indonesia hingga saat ini hanya dataran tinggi Dieng di Kabupaten Wonosobo Jawa Tengah saja yang menghasilkan buah carica. Buah carica mengandung berbagai jenis zat yang dibutuhkan oleh tubuh manusia, di antaranya enzim, vitamin, dan mineral.
14044578831403467044
Pohon carica tumbuh subur di Dataran Tinggi Dieng
1404458618278394235
mirip pepaya
Buah carica mirip sekali dengan pepaya. Warnanya kehijauan dan setelah matang menjadi kekuningan. Bedanya buah carica tidak bisa dimakan langsung, karena daging buahnya banyak mengandung getah penyebab rasa pahit dan gatal pada tenggorokan. Bahkan bisa melukai kulit. Orang Dieng menikmati buah carica dengan cara membelahnya menjadi dua, kemudian diambil biji-bijinya untuk dihisap. Biji yang mempunyai cita rasa manis yang khas bisa dimanfaatkan untuk membuat stup atau sirup dengan cara yang cukup sederhana.
Beruntung sekali bisa menyaksikan secara langsung proses pembuatan sirup ini dari awal sampai pengemasannya. Karena musim liburan, produksi sirup carica rumahan ini selalu kewalahan menerima order. Seperti saat saya berkunjung, banyak carica yang masih dalam keadaan panas sudah antri dipesan sebagai oleh-oleh. Dengan harga kisaran 22-30 ribu per pak yang berisi 6 cup tanggung atau isi 12 cup kecil, carica laris manis berpindah tangan ke pembeli. Minuman buah carica dalam larutan gula pekat antara 55-65 % ini mampu bertahan sampai 2 tahun.
14044593941993165668
Asyiknya icip-icip aneka olahan carica dan kentang di pusat produksi dan penjualan oleh-oleh khas Dieng
Saat ini pelaku industri makin inovatif dengan mendiversisifikasi produk olahan buah carica. Kini produk olahan buah carica di pasaran antara lain berupa sirup, juice, selai/jam, manisan, dan dodol. Daging buah carica juga bisa dibuat pudding, cocktail, bahkan campuran kare.
Penasaran dengan rasanya? Rasanya kenyal, manis, dan segar serta memiliki aroma yang khas dan harum sangat pas dibuat menu buka puasa, apalagi jika dikonsumsi dalam keadaan dingin, heemmmm segar sekali. Sayang, saat ini produk olahan carica masih sulit ditemui selain di Wonosobo. Oleh karena itu tidak heran jika produk-produk olahan buah carica selalu diburu wisatawan sebagai buah tangan.
Sebenarnya masih banyak kuliner khas lain di Wonosobo ini, seperti Mie Ongklok, Purwaceng, Tempe Kemul, aneka olahan jamur dan olahan kentang, namun olahan carica tetap menjadi primadona.
Proses Pembuatan Sirup/Manisan Buah Carica
Meskipun rerata diproduksi secara rumahan, carica sirup yang merupakan manisan buah segar ini diproses secara higienis lewat beberapa tahap sterilisasi dan vacuum processing sehingga produk ini tahan lama walaupun tanpa bahan pengawet.
Cara membuatnya adalah biji dan selaput yang melapisinya ditambah sedikit air, lalu diperas sampai keluar cairan kental yang berbau khas. Pemerasan dilakukan berkali-kali hingga aroma khasnya hilang. Kemudian diberi gula dan air secukupnya dan direbus sampai mendidih, saring, maka jadilah sirup buah carica.
Sementara daging buahnya dipotong-potong, lalu dicuci bersih dan dicampur dengan sirup yang sudah jadi tadi dalam botol, gelas atau cup yang steril tutup/pres rapat-rapat, rebus dalam panci besar kurang lebih 10 menit. Manisan carika siap dipasarkan.

Sumber : http://wisata.kompasiana.com

Carica Dataran Tinggi DIENG

Dataran tinggi Dieng di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Untuk mencapai daerah tersebut, anda bisa melewati Kota Wonosobo atau Banjarnegara.
Carica atau pepaya Dieng oleh penduduk setempat sering disebut gandul Dieng dengan nama latin Carica pubescens atau Carica candamarcensis. Tanaman ini berasal dari Pegunungan Andes, Amerika Selatan dan mulai dibudidayakan di Indonesia ada masa penjajahan Belanda. Buah Carica ini merupakan tanaman yang hanya tumbuh di dataran tinggi yang bersuhu dingin dan bercurah hujan cukup tinggi. Berbeda dengan Pepaya lain yang cenderung membutuhkan banyak sinar matahari. Yang unik dari buah Carica, buahnya jauh lebih kecil daripada pepaya biasa. Ukuran buahnya hanya sekepalan tangan orang dewasa.
Buah Carica yang sudah matang warnanya kuning pucat. Jika dimakan mentah, rasanya asam. Oleh karena itu penduduk setempat biasa mengolah buah ini menjadi sirup atau manisan. Cara membuat manisan Carica relatif mudah dimana buah yang sudah matang dikupas dan dipotong-potong.
Biji buah lalu direbus dengan air hingga mendidih. Setelah mendidih, biji buah Carica disaring, sedangkan air rebusan diberi gula bersama potongan buah Carica. Setelah matang dan didinginkakn, manisan buah Carica bisa dinikmati. Lebih enak lagi jika disantap dimana buahnya dicampur es batu sehingga rasanya menjadi segar.
Perihal rasa tidak kalah dengan pepaya rumahan. Aroma harum, rasa manis sudah jelas dan jika diminum dalam keadaan dingin, terasa sangat menyegarkan. Itulah pepaya Carica yang buahnya bisa dibuat manisan sebagai oleh-oleh khas kota Wonosobo. Orang mengenalnya sebagai manisan carica dapat tahan cukup lama jika disimpan dalam lemari es di rumah.
carica
carica dieng
4
5
6
manisan buah carica siap saji
manisan buah carica siap saji
Selain menyegarkan tenggorokan yang kering karena dahaga, buah Carica memiliki khasiat lain yang bermanfaat bagi tubuh. Buah ini mengandung kalsium, vitamin A dan C, berguna untuk menghaluskan kulit, mengobati radang lambung dan menurunkan suhu tubuh. Buah ini juga baik dikonsumsi untuk atasi masalah pencernaan.
Bahkan ada yang lebih spesifik lagi kandungan dalan buah carika ini. Carica  banyak mengandung enzim  Papain, yaitu enzim yang berfungsi mempercepat proses pencernaan Protein. Enzim papain dalam buah pepaya mampu mencerna zat sebanyak 35 kali lebih besar dari ukurannya sendiri, itulah kenapa meski kandungan Protein dalam buah Carica tidak terlalu tinggi (4-6 gr) namun hampir selurunya dapat diserap oleh tubuh dan sangat berpengaruh pada produksi hormon pertumbuhan manusia. Bahkan penelitian baru-baru ini menunjukan kandungan Arginin pada buah carica dapat menghambat pertumbuhan sel-sel kanker Payudara.
Kandungan Papain dalam buah Carica juga memiliki sifat antiseptik dan membantu mencegah perkembangbiakan bakteri yang merugikan di dalam usus. Membantu menormalkan pH usus sehingga keadaan flora usus pun menjadi normal.
Kandungan Vitamin C dalam buah Carica lebih tinggi dari kandungan Vitamin C pada jeruk. Carica juga memilik kandungan Vitamin A yang lebih tinggi daripada Wortel. Selain itu  Carica juga kaya dengan vitamin B kompleks dan Vitamin E yang tentunya baik untuk kesehatan.

Sumber : cherrypa.wordpress.com

Liburan ke Dieng, Wajib Coba Manisan Carica

detikTravel Community -  Apabila Anda liburan ke Dieng kali ini, wajib coba buah carica. Buah khas Dieng ini bisa Anda makan langsung atau dibeli untuk oleh-oleh. Rasanya bikin nagih!

Sekilas, tak ada yang istimewa dari tanaman yang berjejer disepanjang tepian jalan yang kita lewati saat berwisata di Dieng, sebuah dataran tinggi yang wilayahnya masuk dua kabupaten sekaligus, yakni kabupaten Banjarnegara dan Wonsosobo, sama-sama di Jawa Tengah.

Pohon pepaya, mungkin itulah jawaban yang langsung kita utarakan bila ada orang yang bertanya namanya seraya menunjukkan pohon itu. Saat kali pertama berkunjung ke Dieng satu tahun sebelumnya, saya pun mengira itu pohon pepaya biasa.

Namun dari ukuran buahnya yang jauh lebih kecil dari buah pepaya, membuat saya lanjut bertanya. Adam, teman saya orang Wonosobo pun menjelaskan perihal itu semua. Pohon itu tak lain adalah pohon Carica, indikasi geografis khas dari Dieng yang kelak diolah menjadi sajian yang manis menggugah selera.

Lantas, apa pula itu indikasi geografis? Saya tak bermaksud mengumbar ilmu pengetahuan di sini, namun itulah yang kemudian saya ketahui tentang Carica ini. Secara yuridis, indikasi geografis dijelaskan dalam pasal 56 Undang Undang Nomor 15 tahun 2001 tentang Merek dan pasal 1 Peraturan Pemerintah Nomor 51 tahun 2007 tentang Indikasi Geografis.

Indikasi Geografis adalah suatu tanda yang menunjukan daerah asal suatu barang yang karena faktor lingkungan geografis, termasuk faktor alam, faktor  manusia, atau kombinasi dari kedua faktor tersebut. Memberikan ciri dan kualitas tertentu pada barang yang dihasilkan.

Nah, Carica Dieng pun terdaftar sebagai indikasi geografis di Direktorat Jendral Hak Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia, pada tanggal 20 Juli 2012 oleh Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG) Carica Dieng.

Dengan terdaftarnya Carica Dieng tersebut, maka secara hukum flora yang satu ini telah dilindungi oleh undang-undang. Sehingga apabila ada negara lain yang tiba-tiba mengklaimnya sebagai flora khas  mereka, dengan mudah kita bisa membuktikan itu sebagai flora khas milik kita.

Berbicara masalah Carica, selain rasanya yang manis, sejuknya perkebunan Carica di Dieng pun ternyata menjadi destinasi yang sayang bila dilewatkan. Sebagaimana sayangnya melewatkan Dieng sebagai destinasi wisata.

Apabila dulu saat kali pertama berpetualang ke Dieng saya hanya melihat perkebunan itu dari balik kaca jendela mobil yang kadang berembun, lalu melahap hasil olahannya setibanya dirumah.

Beberapa waktu yang lalu, saya dengan seksama merasakan sejuknya perkebunan itu, seraya melihat-lihat dari jarak dekat, seperti apa tanaman Carica sebelum diolah dan dijual sebagai oleh-oleh khas Dieng.

Pagi diatas pundak Dieng yang masih menyisakan titik-titik embun pun menambah rasa dingin kala itu.

Selain menikmatinya setelah diolah, ternya buah Carica yang sudah matang bisa dinikmati begitu saja sebagaimana kita memakan buah pepaya. Mulanya saya tidak percaya, namun begitulah yang saya ketahui saat berkunjung ke Kawah Sikidang.

Di jalan masuk menuju kawah, ada pasar kecil yang menjual aneka rupa makanan dan hasil bumi tanah Dieng, tak terkecuali buah Carica.

Saat itu, saya dan Anis, Adam, dan Dian, berkeliling pasar setelah menelusuri Kawah Sikidang. Saya langsung menghampiri ibu-ibu yang menjajakan buah Carica yang tampak masih segar. Ibu itu berujar bahwa buah Carica itu bisa dinikmati begitu saja.

Saya hanya terpaku, begitu pula dengan Anis dan Dian, kecuali Adam yang memang asli orang sana. Lalu kami pun kembali berkeliling menyeruak diantara ramainya wisatawan yang datang siang itu. Banyak yang mencari keunikan lain dari Dieng yang tumpah di pasar itu.

Sebelum akhirnya memutuskan membeli beberapa kemasan Carica yang telah diolah pada sebuah toko oleh-oleh di pinggiran Wonsosobo. Dieng memang luar biasa ternyata. Salam traveler!

Sumber : http://travel.detik.com

Manfaat Manisan Carica Khas Dieng (Pepaya Gunung) Untuk Kesehatan

Manfaat Buah Carica mengandung serat dapat membantu meningkatkan fungsi pencernaan. Buah carica, dari namanya saja sudah menunjukkan keunikan karena memang masih jarang didengar informasi tentang buah yang satu ini. Perbedaan anatara buah carica dengan pepaya yang biasa kita jumpai di pasar atau supermarket adalah buah ini ukurannya lebih kecil dari pepaya biasa dan juga buah ini hanya hidup di dataran yang bersuhu dingin seperti di daerah pengunungan dieng.
Dikatakan buah ini merupakan buah para dewa, yang seolah mengisyaratkan bahwa buah ini meiliki sejumlah manfaat yang besar bagi kesehatan. Buah ini mengandung sejumlah nutrisi seperti serat, vitamin E, vitamin B kompleks, enzim papain yang sangat tinggi, vitamin A, vitamin C.

Berikut Kandungan & Manfaat buah carica bagi kesehatan :

Menjaga Kesehatan Organ Pencernaan
Kandungan zat enzim papain serta serat yang tinggi dalam buah carica dapat membantu proses pencernaan dan membantu membuang kotoran. Kandungan enzim papain dalam buah carica ini dapat membunuh bakteri jahat dalam usus dan menormalkan ph dalam usus. Sedangkan kandungan serat dalam buah carica dapat membantu memperlancar BAB sehingga bermanfaat untuk mereka yang mengalami sembelit atau susah BAB. Kandungan serat yang tinggi juga dapat mencegah terjadinya kanker kolon.
Kandungan Lainnya
Buah carica ini juga kaya akan nutrisi lainnya seperti vitamin A, vitamin B kompleks, vitamin C dan vitamin E. masing-masing dari vitamin ini juga memiliki manfaat dalam menjaga kesehatan.
Kandungan Vitamin C dalam buah carica sangat tinggi bahkan lebih besar di banding buah jeruk, sehingga dapat membantu tubuh dalam menangkal radikal bebas dan juga dapat meningkatkan kesehatan kulit anda. Vitamin C dapat membantu pembentukan kolagen sehingga dapat mengurangi kerutan pada kulit wajah anda.
Manfaat Buah Carica mengandung vitamin A dalam yang juga tidak kalah tinggi dengan wortel. Vitamin A sangat berkontribusi dalam menjaga kesehatan terutama pada kesehatan mata. Buah carica juga bisa digunakan sebagai nutrisi tambahan bagi mereka yang mengalami rabun senja. Rabun senja itu sendiri bisa terjadi dikarenakan kekurangan vitamin A, jika anda mengalami rabun pada senja hari sebaiknya anda mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin A seperti buah carica ini.
Meskipun kandungan B kompleks dan kandungan vitamin E dalam buah carica tidak begitu besar namun vitamin ini sangat berkontribusi dalam menjaga kesehatan. Seperti vitamin E yang dapat menjaga kelembapan kulit dan melindungi kulit dari kerusakan sinar UV dari matahari. Sedangkan vitam,in B complex dapat memberikan energi tambahan pada tubuh pada saat anda beraktivitas dan membantu proses metabolism tubuh.

Sumber : www.zonakesehatan.info

Jenis Pepaya Gunung Yang Langka & Tumbuh di Dataran Tinggi Dieng

Bagi Anda yang pernah berkunjung di kawasan dataran tinggi Dieng, baik yang masuk wilayah Banjarnegara ataupun yang berada di kawasan Wonosobo, Jawa Tengah, selain melihat pemandangan indah dengan hawa sejuknya, pasti juga sering melihat banyak tumbuhan yang mirip dengan pohon pepaya. Pohon dengan batang dan daun yang mirip pepaya itu menumbuhkan buah yang disebut “carica.’
Memang banyak yang menyangka kalau jenis pohon yang tumbuh di kawasan Dieng itu adalah pepaya, apalagi jika melihat kontur buah yang juga tak jauh berbeda dengannya, tentu tak begitu heran melihatnya. Akan tetapi ketika buah ‘carica’ tersebut telah dikemas dan siap disantap, banyak orang akan menanyakan jenis buah tersebut.

Apa itu carica?

Carica adalah sejenis buah pepaya yang pohonnya hanya bisa tumbuh dan berkembang di beberapa tempat tertentu dunia ini, salah satunya yaitu didataran tinggi Dieng. Jenis pohon carica ini, dari akar, batang pohon, hingga daunnya memang serupa dan sama persis dengan pohon pepaya, bahkan daunnya juga sama-sama pahit rasanya.
  • Secara Kasat Mata

Ada yang unik pada bentuk dan jenis buah carica, karena secara kasat mata, carica serupa dengan kakao (cokelat), namun tak jauh pula dengan wujud pepaya, sementara jika dikupas isinya persis seperti isi markisa. Sementara dari rasanya, carica memiliki cita rasa tersendiri, yaitu ada rasa mangganya, ada rasa nanasnya, namun juga ada rasa apelnya.
  • Carica Kupas


Buah Carica Yang Dibelah
Ketika diamati, carica nampak seperti kakao, namun sewaktu buah carica telah dikupas, wujudnya tak jauh bebeda dengan kupasan pepaya ataupun kupasan mangga, dan ketika dibelah maka akan biji buah carica akan jelas terlihat jauh berbeda bila dibandingkan dengan biji buah pepaya, karena justru bentuknya lebih menyerupai biji buah markisa.
Nah, yang perlu diketahui, jika kita mengonsumsi carica kemasan instan siap konsumsi, baik cup ataupun botol, maka bahan air dalam kemasan itu sebenarnya adalah juga air yang berbahan isi biji carica tersebut.
  • Jangan Dikonsumsi Tanpa Diolah!

Carica memang enak dan nikmat, namun jangan sesekali mengonsumsinya sebagaimana buah markisa ataupun pepaya, dikonsumsi setelah masak di pohon. Lain dari itu, untuk mengonsumsi buah carica masih dibutuhkan olahan khusus, misalnya dibikin manisan ataupun sirup, karena jika tak diolah, carica akan menjadi penyebab rasa gatal di lidah dan bibir. Bagi yang tak mau repot, saat ini telah banyak carica instan dalam kemasan yang siap konsumsi, sebagaimana kemasan ‘peach’ yang ada di hotel serta restoran.

Asal-usul Buah Carica

Buah carica (karika) yang memiliki nama latin Carica pubescens atau Carica candamarcensis sejatinya merupakan tanaman asal dari daratan Amerika Selatan, yang awalnya didatangkan oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda, yaitu sekitar tahun 1890 atau akhir abad ke-19.

Buah dan Pohon Carica (www.diengplateau.com).
Selain merupakan tanaman yang tumbuh di kawasan dataran Andes, yaitu dataran tinggi yang membentang antara Panama hingga Bolivia, carica juga tumbuh subur di beberapa pegunungan Kolombia ataupun Ekuador. Selanjutnya selain dikembangkan di dataran tinggi Dieng, ada upaya para ahli untuk mengembangkannya di daerah lain Nusantara , hanya saja sampai saat ini baru area dataran Ranupane yang bisa dijadikan tempat pengembangannya.
Di selain dua tempat itu, yaitu Dieng dan Ranupane, bibit carica sejatinya tetap bisa tumbuh subur, namun buah yang muncul cenderung menjadi buah pepaya. Oleh karenanya para ahli tetap memelajari kemungkinannya agar bisa dikembangkan di tempat lain. Hal ini mengingat buah carica ini laksana mutiara alami yang rasanya nikmat dan bisa menjadi komoditi handal.
Dilihat dari sisi ekonomi, tentu saja para petani dan juga pelaku industri carica bakal memperoleh nilai tambah. Begitu pula ketika dilihat dari segi kesehatan, ada banyak manfaat yang bisa diambil dari kandungan vitamin dan ezim pada buah carica ini.

Zat & Vitamin Pada Carica

Mengonsumsi buah carica sangat baik bagi kesehatan, karena ada banyak kandungan serat alami pada carica yang bermanfaat bagi kebugaran tubuh. Sebagai contoh selain vitamin C, ada kandungan Flatonoid yang memiliki zat anti kanker di dalamnya.
Enzim papain yang terdapat pada carica juga merupakan zat yang mampu memecah serat makanan sisa sehingga memudahkan kita saat buang air besar. Begitu pula dengan enzim caricaksantin yang terkandung pada buah carica juga mampu menghambat pembentukan “Violaksantin Empedu” sehingga pengaruh asam lambung pada tubuh bisa terkurangi sebab carica mampu mereda “sifat asam” yang terdapat pada lambung. Bukan itu saja, carica juga mampu mengatasi sakit nyeri pada punggung karena mengandung enzim khimopapain.
Kandungan lain yang bisa dijumpai pada buah istimewa bernama carica ternyata sangat banyak, selain yang telah disebutkan di atas ada pula kandungan glicopeptidase, lisosim, kalium, magnesium, dan masih banyak lagi kandungan yang sangat bermanfaat bagi tubuh.

Sumber : wikipedia.org