Di Indonesia hingga saat ini hanya dataran
tinggi Dieng di Kabupaten Wonosobo Jawa Tengah saja yang menghasilkan
buah carica. Buah carica mengandung berbagai jenis zat yang dibutuhkan
oleh tubuh manusia, di antaranya enzim, vitamin, dan mineral.
Buah carica mirip sekali dengan pepaya.
Warnanya kehijauan dan setelah matang menjadi kekuningan. Bedanya buah
carica tidak bisa dimakan langsung, karena daging buahnya banyak
mengandung getah penyebab rasa pahit dan gatal pada tenggorokan. Bahkan
bisa melukai kulit. Orang Dieng menikmati buah carica dengan cara
membelahnya menjadi dua, kemudian diambil biji-bijinya untuk dihisap.
Biji yang mempunyai cita rasa manis yang khas bisa dimanfaatkan untuk
membuat stup atau sirup dengan cara yang cukup sederhana.
Beruntung sekali bisa menyaksikan secara
langsung proses pembuatan sirup ini dari awal sampai pengemasannya.
Karena musim liburan, produksi sirup carica rumahan ini selalu kewalahan
menerima order. Seperti saat saya berkunjung, banyak carica yang masih
dalam keadaan panas sudah antri dipesan sebagai oleh-oleh. Dengan harga
kisaran 22-30 ribu per pak yang berisi 6 cup tanggung atau isi 12 cup
kecil, carica laris manis berpindah tangan ke pembeli. Minuman buah
carica dalam larutan gula pekat antara 55-65 % ini mampu bertahan sampai
2 tahun.
Saat ini pelaku industri makin inovatif
dengan mendiversisifikasi produk olahan buah carica. Kini produk olahan
buah carica di pasaran antara lain berupa sirup, juice, selai/jam,
manisan, dan dodol. Daging buah carica juga bisa dibuat pudding,
cocktail, bahkan campuran kare.
Penasaran dengan rasanya? Rasanya kenyal,
manis, dan segar serta memiliki aroma yang khas dan harum sangat pas
dibuat menu buka puasa, apalagi jika dikonsumsi dalam keadaan dingin,
heemmmm segar sekali. Sayang, saat ini produk olahan carica masih sulit
ditemui selain di Wonosobo. Oleh karena itu tidak heran jika
produk-produk olahan buah carica selalu diburu wisatawan sebagai buah
tangan.
Sebenarnya masih banyak kuliner khas lain di
Wonosobo ini, seperti Mie Ongklok, Purwaceng, Tempe Kemul, aneka olahan
jamur dan olahan kentang, namun olahan carica tetap menjadi primadona.
Proses Pembuatan Sirup/Manisan Buah Carica
Meskipun rerata diproduksi secara rumahan,
carica sirup yang merupakan manisan buah segar ini diproses secara
higienis lewat beberapa tahap sterilisasi dan vacuum processing sehingga
produk ini tahan lama walaupun tanpa bahan pengawet.
Cara membuatnya adalah biji dan selaput yang
melapisinya ditambah sedikit air, lalu diperas sampai keluar cairan
kental yang berbau khas. Pemerasan dilakukan berkali-kali hingga aroma
khasnya hilang. Kemudian diberi gula dan air secukupnya dan direbus
sampai mendidih, saring, maka jadilah sirup buah carica.
Sementara daging buahnya dipotong-potong,
lalu dicuci bersih dan dicampur dengan sirup yang sudah jadi tadi dalam
botol, gelas atau cup yang steril tutup/pres rapat-rapat, rebus dalam
panci besar kurang lebih 10 menit. Manisan carika siap dipasarkan.Sumber : http://wisata.kompasiana.com
0 komentar:
Posting Komentar